Minggu, 28 November 2010

MENIKAHLAH sebelum USIAMU



     Sahabat seangkatanku semuanya sudah memenuhi kewajiaban yang satu itu. Menikah, membina keluarga dan beranak –pinak. Senang rasanya membayangkan andai aku dalam posisi yang sama. Menikmati hidup dengan membagi kebahagian, duka maupun suka. Setidaknya ada yang musti diperhatikan dan juga sebaliknya ada yang memperhatikan. Ada yang “ mijetin “ saat badan linu-linu, ada yang ngerokin jika masuk angin. Sumpah aku cemburu dengan mereka.


Kapan ya? 


Pertanyaan yang sederhana dan seharusnya bisa dengan mudah mendapatkan jawabannya. Kalau aku bilang “ Ah aku kan masih mudah, ga perlu buru-buru. Lagian cowok umur  40an aja masih bisa kawin beda dengan cewek! “ 
“ Kalau cewek umur 24-25 nggak ada yang deketin baru bisa cemas dan yang  pasti emaknya yang ketar-ketir ketakutan. Biasanya mereka akan berfikir “ Busyet anak gw kok ga laku-laku ya!” wkakakkakakka” Naudzubillah min dalik

Aku masih muda-kan!? , masih punya cita-cita yang kuanggap lebih penting dari sekedar menikah. Lagipula impian ngrampungin S2 sesegera mungkin karena S1nya jadi mahasiswa hapir abadi. Kelarnya injury time hehehhehee.


Lho, bukannya kuliah itu cuman bagian dari proses menuju kesempurnaan Kekeluargaan? Lalu apa dimana sebenarnya kewajiban (menikah) itu ditempatkan?


“Ntar lah kalau sudah selesai kuliah, mempunyai pekerjaan yang baik dan mencukupi secara materi dan sudah bisa membanggakan keluarga!” Aku takut jika semunya itu belum aku bereskan kedepannya pun akan ambur radul. Mengerti kamu? Karena menikah itu sesuatu yang sakral makanya harus ada persiapan secara mental  jiwa dan raga.


Jadi kamu belum siap mental?


Yup, aku masih takut memikirkan masalah orang dewasa yang penuh tanggung jawab dan tetek-bengeknya. Belum mau menjadi seorang figur kepala keluarga. Aku masih ingin bebas dan lepas. Masih mempunyai cita-cita setinggi langit dan pokoknya masih pengin mengitari separuh bumi ini tanpa ada beban harus ngurusin anak, istri dan keluarga,

‘ HOOOI AKU MASIH 24 ‘



NB: “ Keliatan yang nulis masih lari dari kenyataan! “ Banci lo……! hehehhehh