Minggu, 01 Mei 2011

MENTAL BERBICARA


Hidup ini penuh kejutan, maka hadapilah kejutan itu dengan rasa senang  dan nikmatilah baik senang maupun susah. Tapi jauhkanlah dari sifat penakut (pengecut ). Ketakutan adalah simbol ketidakberdayaan. Sekali takut maka 2,3 langkah mundur menuju kegagalan. Jika gagal maka yang pertama rugi karena keinginan tak tercapai dan yang kedua rugi karena rasa tak nyaman (gelisah, pusing, stress, grogi = rasa takut).

Gagal merupakan refleksi dari adanya keberhasilan. Sebenarnya tidak ada didunia ini yang dikatakan sebagai gagal total ( mutlak ). Dari begitu banyak kegagalan pastilah menghasilkan akibat sisi positif walaupun sedikit. Sisi positif tersebut yang akan kita sebut sebagai keberhasilan tertunda yang kelak jika mampu kita kumpulkan dengan sabar akan menjelma menjadi keberhasilan 100%.

Konteks “ Kegagalan merupakan keberhasilan yang tertunda “!

Tuhan menciptakan segala sesuatu hal didunia ini saling berpasang-pasangan. Mereka itu akan selalu begitu selama. Maka dari itu tidak ada yang mutlak didunia ini dalam konteks keberhasilan dan kegagalan. Hanya orang yang waspada dalam menyikapi setiap kejadian yang akan memetik hasilnya. Maka disini butuhkan mental yang tangguh dan pantang mengeluh.

“ Jika kita selalu bersikap tenang dalam kesuksesan dan kegagalan maka kita sudah sangat dekat dengan syukur. Seberuntung-beruntungnya orang di dunia kehidupan adalah orang yang pandai akan nikmat syukur “

Ini merupakan opini dariku, jika anda pengin mengkritik dalam arti membangun silahkan dikomen aja. Terima kasih.

Senin, 14 Februari 2011

Bersakit dahulu baru bersenang Liburan part 1


Longs story kalau di ceritain, tapi apa lacur ternyata memang harus di share biar jadi bahan instrospeki diri.

Sebulan aku telah merencanankan liburan ini. Liburan untuk kedua kalinya berilaturahmi ke ortu di Belitung. Awalnya penginnya awal bulan tetapi kemudian diundur karena permintaan dari sang kakak mbarep. Kita bertiga saudara memang berencana bersungkeman dengan ortu kami barengan. Posisi kami waktu itu mencar-mencar aka berjauhan. Adiku perempuan lagi berkuliah di Jogja, Big bro’ belum balik dari Taiwan sedangkan aku masih di depok dan sedang bergelut dengan T.A UI-ku. Kita saling mencocokan agenda buat ngumpul di Jakarta yang selanjutnya akan terbang ke Belitong.

Ingat hari itu Sabtu bulan Februari, aku sudah booking tiket pesawat bertiga untuk penerbangan hari minggu pada hari Jum’at. Jadi, Sabtu itu aku tak kuasa lagi untuk menahan demam yang selama 4 hari terakhir menggerogoti tidurku. Busyet, aku ga bisa tidur semalaman gara-gara deman. Akhirnya pada hari itu jam 11 malam aku check up ke dokter. Dan setelah menunggu selama satu jam, aku diaknosa DBD. Waduh bagaimana pula ini nasib!

Kaget setengah geleng-geleng kepala, untuk kedua kalinya aku terjangkit virus DBD. Hanya berdoa kepada-NYA semoga semua baik-baik saja. Trus gimana liburan dan sungkemannya di belitong?! Hufft , syukurnya kami diberbolehkan melanjutkan perjalanan kami dengan rekomendasi dokter bahwa kalau sudah nyampe biltong harus segera periksa lagi di RS. Berat, karena kepala udah punyeng tetapi karena tiket sudah terbeli ya Ayolah!

Kami berangkat ke bandara jam 8 pagi. Kondisiku sebenernya sudah agak kurang stabil. Sepat pula muntah-muntah dibandara.

Mungkin dibilang ini kayak cerita sinetron murahan. Coba anda bayangkan, dengan kondisiku yang agak sekarat harus menunggu pesawat selama hapir 6 jam. “Ya Allah berilah ketabahan dan kesabaran “. Seharusnya pesawat kami take off  jam 10.30 namun ternyata maskapai BATAV** mengalami delay hingga pukul 2.30. Gila nggak tuh!

Dengan segala semangat dan ujung kesabaran yang tersisa akhirnya kami nyampe di Belitung agak petang. Kami dijemput Ibu dan Bapak yang memang sudah lama menunggu. Tampa banyak tanya, aku diangkut langsung ke RS Tanjung Pandan. Dirawat selama 3 hari.

Weit, ada yang ketinggalan ternyata Dokternya cakep coy! Wkwkwkkw itung-itung nambah semangat untuk sembuh. Masih muda, oriental dan mungkin masih singgel. Sekilas persis Sandra Dewi saat masih remaja. Ngiler pokoknya!


……………………bersambung

Minggu, 28 November 2010

MENIKAHLAH sebelum USIAMU



     Sahabat seangkatanku semuanya sudah memenuhi kewajiaban yang satu itu. Menikah, membina keluarga dan beranak –pinak. Senang rasanya membayangkan andai aku dalam posisi yang sama. Menikmati hidup dengan membagi kebahagian, duka maupun suka. Setidaknya ada yang musti diperhatikan dan juga sebaliknya ada yang memperhatikan. Ada yang “ mijetin “ saat badan linu-linu, ada yang ngerokin jika masuk angin. Sumpah aku cemburu dengan mereka.


Kapan ya? 


Pertanyaan yang sederhana dan seharusnya bisa dengan mudah mendapatkan jawabannya. Kalau aku bilang “ Ah aku kan masih mudah, ga perlu buru-buru. Lagian cowok umur  40an aja masih bisa kawin beda dengan cewek! “ 
“ Kalau cewek umur 24-25 nggak ada yang deketin baru bisa cemas dan yang  pasti emaknya yang ketar-ketir ketakutan. Biasanya mereka akan berfikir “ Busyet anak gw kok ga laku-laku ya!” wkakakkakakka” Naudzubillah min dalik

Aku masih muda-kan!? , masih punya cita-cita yang kuanggap lebih penting dari sekedar menikah. Lagipula impian ngrampungin S2 sesegera mungkin karena S1nya jadi mahasiswa hapir abadi. Kelarnya injury time hehehhehee.


Lho, bukannya kuliah itu cuman bagian dari proses menuju kesempurnaan Kekeluargaan? Lalu apa dimana sebenarnya kewajiban (menikah) itu ditempatkan?


“Ntar lah kalau sudah selesai kuliah, mempunyai pekerjaan yang baik dan mencukupi secara materi dan sudah bisa membanggakan keluarga!” Aku takut jika semunya itu belum aku bereskan kedepannya pun akan ambur radul. Mengerti kamu? Karena menikah itu sesuatu yang sakral makanya harus ada persiapan secara mental  jiwa dan raga.


Jadi kamu belum siap mental?


Yup, aku masih takut memikirkan masalah orang dewasa yang penuh tanggung jawab dan tetek-bengeknya. Belum mau menjadi seorang figur kepala keluarga. Aku masih ingin bebas dan lepas. Masih mempunyai cita-cita setinggi langit dan pokoknya masih pengin mengitari separuh bumi ini tanpa ada beban harus ngurusin anak, istri dan keluarga,

‘ HOOOI AKU MASIH 24 ‘



NB: “ Keliatan yang nulis masih lari dari kenyataan! “ Banci lo……! hehehhehh

Minggu, 19 September 2010

one more super cub 50






Rabu, 15 September 2010

CeriTa Jogja



Melalangbuana-Jogja

Sengaja selama dua minggu aku melalang ke Jogja. Jogja kota budaya, Jogja kota bersahaja dan yang pasti Jogja kota Mahasiswa. Perjalanan ini merupakan hal yang paling men-Jemukan di kota bekas kasultanan Mataram ini. Hampir tidak ada kesan yang mengasikan, semuanya serba membosankan.

Hari pertama aku berangkat via stasiun Senen turun di stasiun Tugu, Jogjakarta. Saat turun mau keluar bingung, lupa jalan keluar maklum dah lama tidak masuk-keluar Tugu. Stasiunnya sekarang masalahnya tambah bagus dan luwes. Kayaknya memang habis di dandanin sama PT KAI untuk pemugaran stasiun-stasiun di Jawa. Terakhir kali aku nangkring di Tugu pada saat jaman SMA waktu kluyuran ikut acara sekatenan dengan Nggerbong kereta barang. Jadi waktu keluar tanya mbak-mbaknya halte Transjogja disebelah mana! Pas keluar, Busyet kayak artis aja dah. Sepanjang jalan dikerubungin tukang ojek sama bapak-bapak yang menjajakan jasa becak. Layaknya artis juga aku mencuekin mereka dan jalan terus dengan kalemnya menuju halte Transjogja. Tengok kanan-kiri, garuk-garuk kepala ternyata yang dicari nggak ketemu-ketemu juga. Kepalang tanggung malu sama bapak-bapak ojek langsung keluarin HP telfon temen buat jemput. Sebenarnya aku nggak mau ngrepotin temenku yang satu itu tapi apa daya keadaan yang memaksakan. Hampir setengah jam aku bengong nungguin tuh bocah tetapi akhirnya nongol juga.

Hari kedua aku numpang tidur dikosannya mas Pangki. Tak dinyana ternyata tempatnya udah penuh sama anak-anak yang numpang juga. Waduh jadi nggak enak hati, masalahnya satu kamar jadinya ditempatin sama 5 orang. Terpaksa mengalah buat nyari tumpangan tidur tetangga kos yang aku ngak kenal. Namun akhirnya bisa tidur dengan lumayan nyeyak juga ( matur suwun buat dik Darsono buat tumpangannya ).

Empat hari berikutnya kerjaannya cuman kongko-kongko sama anak kos, maen PS sama Nggopi Jos di Tugu. Tetapi ada sedikit kegiatan yang sebenarnya lumayan mendidik untuk belajar berwirausaha. “ Julan Kelapa Muda” di bunderan lembah UGM. Yup, selama hampir seminggu waktuku dihabiskan buat membantu temen seperjuangan dengan menjajakan es Kelapa Muda asli dari pohonnya ( Glundungan ). Aku sangat belajar daripada penjajaan minuman ini. Dari yang mengasikan karena dari hari pertama lapak kita-kita yang selalu paling rame hingga yang agak menyedihkan sekaligus membikin malu yaitu diomelin sama embah-embah karena mengotorin ladangnya dengan cumplung sampah kelapa. Wuih, mati rasanya saat mbah kakung itu datang misuh-misuh  dengan gaya jawa, telajang dada dan agak mirisnya membawa arit.
 
Mbah,: “ mas sampeyan sing dodol degan sampahe ojo di buang neng      kene! Opo rumangsane iki tempat mbuang sampah po?”
“Ra weruh kowe nek tanduranku podho mati kabeh yo?” ( mencak-mencak dengan mengacungkan arit )
Nomeng : “ pundhi mbah, oh pangaputen mbah wong niku sing mbuang cumplunge pelanggan mbah sanes kulo” ( menimpalinya, dan aku yakin gemeteran si nomeng )
Mbah : “ La kowe sing dodolan mbok dideloke ! ojo mung plonga-plongo thok.”
Nomeng : “ mbah, mboten kula piyambak sing mbuang sampah liyane juga sami-sami mbuang sampah kok “! ( coba membela diri )
Mbah : “ di omongi kok ngeyel, KOWE NANTANG PO ? poso-poso kok gawe kesuh wong” ( mencak-mencak lagi lebih agak lebih agresif )
Nomeng : “nggih mpun mbah, ngenjang pun mboten woten niku sampah” (ngalah nomeng, mbah-mbahnya habis di damaikan mas-mas sebelah lapak kemudian pergi sambil menggerutu sendiri )

Mak nyos, diam seribu bahasa sekaligus takut dan yang lebih parah malu sama orang lapak-lapak sebelah. Besoknya instirahat nggak jualan lagi. Padahal lumayan lo cuman sesorean bisa laku 40an kelapa muda. Dengan satuan Rp 5000 berarti dapat dua ratusan ribu dipotong mbayar retribusi tiga ribu dan pekerja ( temen-temen ) tiga puluh ribu. Utungnya selama seminggu bisa nyampe lima ratus ribuan lo. Tak mengapalah kata orang pengalaman adalah guru yang berharga. “Meng jangan kecil hati tahun depan kita jualan lagi ( hehehehhe )”.

Dua hari menjelang aku mau balik Jakarta dapat hal yang nggak mengenakan lagi ( harusnya kalo nggak enak kasih kucing aja wkwwkk ). Waktu itu dalam acara kunjungan ke tempat kos adik perempuanku di Karangmalang. Agak kecewa aku dibuatnya ( ibu kos ) padahal dia kan tahu seharusnya aku ini kakaknya kok masih nggak percaya. Hampir seharian aku tidur-tiduran di kosan si gendhok ( adiku ) dari jam 11-10 malam. La wong namanya kakak-beradik kan lumrah kalo pintunya kosan ditutup karena aku ngantuk trus ketiduran sampeh malam. Lagian seharusnya ibu kos tahu kalau aku ini sesungguhnya dan yang pasti dari awal aku kan sudah mengenalkan diri dengan baik-baik bahwa aku ini kakak aslinya/kandung bukan kakak yang ketemu gedhe. Eee kok tiba-tiba jam 10an mencak-mencak “ mas kalo dikamar pintu jangan ditutup lagian ini udah jam sepuluh.” Langsung malu aku sekaligus agak gusar juga karena merasa dicap bukan kakaknya. Memang dalam peraturan jam kunjungan kos putri sampai jam 10an tetapi aku dulu kan pernah bilang bolehkah soudara menginap. Dan kalau tidak salah ingat beliau menganggukan kok. Besoknya si gendhok minta pindah kos.  Weleh jadi tanggungan lagi karena besok harinya kan aku harus balik Jakarta.

Kamis, 05 Agustus 2010

Arok-Dedes: Sejarah Perpolitikan yang Langgeng



Pada awalnya seorang anak belajar meniru, meniru yang benar dan salah dari bapaknya tetapi kemudian saat tumbuh dewasa sewajarnya dapat memilah mana yang baik dan buruk. Arok-Dedes menjadi kitab pegangan perpolitikan bangsa yang tak pernah dewasa ini, mereka para politikus taunya menelan mentah-mentah tanpa memamah terlebih dahulu. Mereka semua tak pernah tumbuh dewasa, menangis jika tidak dijejali gula-gula-memberontak jika disuapi jamu. Tak pernahkah mereka belajar sejarah dibangku sekolahan?


Kisah heroik seorang sudra yang merangkak menjadi satria hingga menerobos ikatan kasta. Arok seorang sudra yang bermimpi menjadi raja. Bukan tanpa sebab, Kretajaya sendiri yang memberikan contohnya dengan pengangkatan Tunggul Ametung menjadi akuwu Tumapel. Sebuah daerah otonomi bawahan Kediri yang mempunyai pemerintahannya sendiri. Akuwu sendiri memang seorang sudra murni yang kemudian disatriakan oleh raja Kediri tersebut. Sebuah bluder kebijakan yang kelak akan membawa kehancuran Kretajaya sendiri. 

Arok merupakan simbol seorang yang berwibawa, berani, dan cerdas tetapi culas. Ilmu perpolitikannya telah melebihi jamannya. Ada pepatah jawa " nabok nganngo tangan liyan " artinya menjatukan seorang dengan menggunakan orang lain tanpa menyadarkan bahwa orang tersebut telah dimanfatkan. Sebuah kecerdasan seorang sudra yang tidak dimiliki seorang raja. Umumnya seorang raja jika ingin menguasai atau menjatukahkan kerajaan lain melalui jalan perang dan kudeta berdarah ( konvensional ). Namun Arok lain.

Sayangnya, kesadaran akan kekeliruan perpolitikan itu sampai kini masih belum ada juga. Telah berunglang kali pergeseran pemerintahan kita telah mengadopsi cara-cara nenek leluhurnya. Bukannya meraka ( politikus ) seorang terpelajar? Seorang terpelajar seharusnya mampu memodifikasi hal-hal yang kurang baik menjadi lebih baik dalam kebenaran bukan kerakusan. 

Adakalanya manusia itu hilaf akan tetapi jika kehilafan sudah menjadi tradisi maka hancur-leburlah jagadnya. Harus ada yang membenahi, Siapa? .....Penghuni jagad itu sendiri _||



Selasa, 13 Juli 2010

NARUTO THE MOVIE 4: The Lost Tower








 Naruto Shippuden Movie 4 ‘The Lost Tower’

Title : The Lost Tower
Released Date : July 31, 2010
Naruto Shippuden Movie 4